Inovasi Pengelolaan Madrasah
Berbasis Entrepreneurship
di MA AL Hidayah Plus Ketrampilan Lajukidul
Kun Sholihaddin Fatma S. Ag S.pd
MA
MA AL Hidayah Plus Ketrampilan
Lajukidul
E-mail: maalhidayah365@yahoo.co.id
Madrasah pada umumnya lebih mengutamakan pengajaran
materi agama dan akhlak saja tanpa disertai kemampuan keterampilan. Hal ini
menjadikan lulusan madrasah seringkali menjadi gagap saat kembali ke
masyarakat. Menghadapi keadaan demikian, pendidikan entrepreneurship menjadi
salah satu solusi konkrit. Best practice ini memaparkan langkah strategis
inovasi dalam mengelola madrasah berbasis Entrepreneurship. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa ada beberapa langkah strategis dalam mengelola madrasah
berbasis entrepreneurship di antaranya 1) melakukan analisis SWOT untuk
mengetahui kondisi dan posisi madrasah secara menyeluruh; 2) membangun komitmen
bersama stakeholder; 3) bekerja sama dengan beberapa instansi dalam peningkatan
mutu guru untuk pengembangan keterampilan berbasis IT; 4) melakukan evaluasi
dan umpan balik program. Adapun hasil inovasi dari pengelolaan madrasah
berbasis entrepreneurship ini antara lain: 1) peningkatan mutu dan prestasi
siswa maupun lembaga dan animo masyarakat dengan meningkatnya jumlah pendaftar
PPDB dari tahun ke tahun; 3) semakin banyak siswa berjiwa entrepreneur; 4)
munculnya unit produksi di MA AL Hidayah Plus Ketrampilan Lajukidul.
Pendidikan madrasah
merupakan salah satu jenjang pendidikan yang mengharapkan .lulusannya memiliki
kompetensi sesuai bidangnya masing-masing. Kompetensi ini meliputi :kemampuan
dalam pengetahuan, keterampilan dan sikap atau afeksi. Siswa madrasah
diharapkan dapat memiliki kemandirian, kedisiplinan, tanggung jawab,
kreatifitas sehingga kelak setelah lulus siap terjun ke dunia usaha dan dunia
industri. Sebagai sekolah umum yang berciri khas agama Islam, madrasah dituntut
untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, baik terkait dengan peningkatan
imtaq maupun iptek, sehingga diharapkan lulusan madrasah selain dapat
melanjutkan kuliah juga dilatih untuk siap bekerja. Peluang dan tantangan yang
cukup besarpun akan dihadapi, sehingga perlu direncanakan dan dikelola secara
baik dan bijak.
Berdasarkan hasil observasi
diperoleh beberapa masalah yang dihadapi MA AL Hidayah Plus Ketrampilan
Lajukidul sebelum Tahun 2016 adalah
sebagai berikut: 1) Kurangnya prestasi lembaga dan prestasi siswa MA AL Hidayah
Plus Ketrampilan Lajukidul baik akademik maupun non akademik; 2) Kurangnya
minat masyarakat terhadap madrasah; 3) Kurangnya sarana prasarana pendukung
kegiatan pembelajaran; 4) Kurangnya perhatian madrasah terhadap lulusan
madrasah; 5) Keadaan program keterampilan yang berjalan tanpa adanya tujuan
maupun target yang terencana; 6) Adanya siswa yang putus sekolah karena tekanan
ekonomi keluarga yang membuat siswa harus bekerja saat menempuh pendidikan; 7)
Latar belakang orang tua siswa secara ekonomi dan latar belakang pendidkantermasuk
menengah ke bawah; 8) kurangnya pelatihan dan motivasi bagi tenaga pendidik dan
kependidikan untuk melaksanakan inovasi pendidikan.
Dari gambaran
konsep entrepreneurship, pendidikan entrepreneurship tidak harus selalu berkaitan
dengan bagaimana mendirikan sebuah usaha. Pendidikan entrepreneurship adalah
satu
konsep pendidikan yang memberikan
semangat pada peserta didik untuk kreatif dalam mengerjakan sesuatu hal. Pola
pendidikan ini menuntut peserta didik untuk bisa produktif. Pendidikan
entrepreneurship adalah kerangka pendidikan yang mengarahkan peserta didik
untuk
bisa cepat dalam memahami
kebutuhan sosial sekitar. Peserta didik diharapkan dapat menggali potensi
dirinya dengan sedemikian mendalam dan serius. Sebab setiap peserta didik itu
memiliki
potensi beragam yang tidak bisa
disamakan setiap individunya.
Program
Keterampilan di MA AL Hidayah Plus Ketrampilan Lajukidul adalah muatan kurikulum yang sama dengan madrasah
pada umumnya diintegrasikan dengan program intrakurikuler dalam berbagai bidang
keterampilan yang terstruktur. MA Keterampilan ini mempunyai 4 program keterampilan.
1. Menjahit 2. Membatik 3. Telnik Komputer dan Jaringan, 4. Desain Grafis Siswa
yang mengikuti program keterampilan, diberikan materi yang sesuai dengan spektrum
yang mengadaptasi dari SMK. Output program ini diarahkan mampu memasuki
lapangan kerja sesuai dengan keahlian dan keterampilan yang dipelajari, dan
mampu menjadi seorang wirausahawan (entrepreuner) yang handal.Salah satu materi
yang diajarkan kepada siswa keterampilan adalah ‘Kewirausahaan’merupakan suatu
pelatihan unit produksi atau pengelolaan usaha untuk menyiapkan siswa agar lebih
siap untuk menjadi seorang entrepreneur. Evaluasi dan penilaian dilaksanakan
setiap semester baik teori maupun praktik untuk menguji kompetensi siswa sesuai
materi yang telah diajarkan. Kompetensi ini meliputi kompetensi sikap, kognitif
maupun psikomotor. Di samping ujian teori dan praktik, pada akhir semester ke-4
siswa membuat tugas akhir sebagai syarat untuk memperoleh sertifikat.